Merasul melalui Internet

Judul  : Merasul Lewat Internet, Kaum Berjubah dan Dunia Maya
Pengarang 
: Reynaldo Fulgentio Tardelly SX
Terbit
: 31-08-2009
ISBN
: 978-979-21-2029-5
Halaman : 178

Majalah hidup no 35 th 63, 30 Agustus 2009
Oleh : St. Sigit Pranoto Scj

            ”Kita diutus ke tengah serigala. Pendek kata, dunia dalam abad teknologi, khususnya internet, adalah locus theologicus di mana kita merefleksikan iman kita pada Allah, tempat kita bisa tetap mempertanggungjawabkan iman kita.” (hal.95) Kalimat ini merupakan kutipan dari salah satu paragraf yang terdapat dalam buku yang mencoba mendaratkan tantangan sekaligus panggilan nyata kaum berjubah berhadapan dengan perkembangan dunia teknologi ini.
            Kehadiran internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan manusia di bidang teknologi sudah merambah di berbagai tempat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Demikian pula dalam Gereja, kehadiran internet juga sudah menjangkau semua anggota Gereja, baik di kalangan umat maupun para klerus dan religius. Dalam hal ini, buku ini lebih menyoroti kehadiran internet di tengah-tengah kaum religius.
            Banyak kesan yang muncul sehubungan dengan masuknya internet ke dalam biara. Pada awalnya, kesan yang muncul lebih bernada negatif dengan berbagai alasan yang cukup masuk akal. Kesan negatif yang muncul itu umumnya dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa internet merupakan barang duniawi yang hanya akan mengganggu persembahan diri para religius. Sebab itu, internet masih dianggap tabu di kalangan religius. Akan tetapi kesan itu semakin melunak, terlebih dengan berbagai segi positif yang didapatkan dari internet. Banyak kaum religius saat ini menggunakan internet sebagai penunjang karya mereka.
            Buku ini mencoba menyajikan pengalaman penulis berhadapan dengan internet yang dibagi dalam lima bagian. Pertama disajikan sejumlah informasi tentang internet. Kedua disajikan sebuah tinjauan kritis terhadap internet sebagai sebuah dunia baru yang mempengaruhi pengalaman manusia, yang mencakup aspek positif-negatif serta tantangannya. Pada bagian ketiga, penulis mencoba melihat sebuah peluang baru dari internet sebagai sebuah sarana kerasulan bagi para religius. Keempat, penulis menawarkan kiat-kiat praktis dan strategis melalui manajemen proyek website sebagai sarana pewartaan iman dan kerasulan. Dan pada bagian akhir, penulis mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam memanfaatkan internet sebagai sarana pewartaan iman. Akhirnya diharapkan bahwa kehadiran internet bukan lagi menjadi sebuah hambatan bagi pewartaan iman, khususnya kaum berjubah, melainkan sebuah peluang besar bagi pewartaan kabar gembira.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and BMW Cars. Powered by Blogger