| |||||||||||||||||
Rupanya hal tersebut menjadi tanda tanya di antara sejumlah kalangan. Mereka penasaran, mengapa Benediktus XVI yang dikenal mempunyai pengaruh kuat di Vatikan sampai butuh waktu lama untuk mengeluarkan ensiklik? Padahal Yohanes Paulus II cukup membutuhkan waktu sekitar 130 hari untuk mengeluarkan ensiklik. Pertanyaan lain, mengapa ensiklik tersebut baru dikeluarkan selang satu bulan setelah ditandatangani Paus pada hari raya Natal, 25 Desember 2005?
Telesphorus Krispurwana Cahyadi, SJ, penulis buku Gereja dan Pelayanan Kasih ini, mengakui secara tegas bahwa tidak ada jawaban yang jelas terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebab menurutnya, hal itu dianggap bukan sebagai persoalan penting. Sehingga muatan buku ini lebih ditujukan untuk mendalami isi ensiklik dan Gereja.
Keseluruhan isi buku ini disajikan dalam tiga bagian pokok. Pada bagian pertama, tersaji teks ensiklik Deus Caritas est, yang diakui oleh penulis buku bahwa teks tersebut bukan merupakan terjemahan resmi. Bagian kedua berisi komentar yang mengupas ensiklik tersebut dengan meninjau ulang gagasan dan penggembalaan Yohanes Paulus II, gagasan Ratzinger sebelum menjadi paus, dan arah penggembalaannya sebagai Paus Benediktus XVI. Pada bagian ketiga, penulis buku mengajak pembaca untuk melihat bagaimana kiranya jika ensiklik tersebut diaplikasikan dalam kehidupan menggereja di Asia dan terutama di Indonesia.
Sebagai warga Gereja yang dipimpin oleh Paus Benediktus XVI, semestinya buku ini layak kita baca dan miliki, baik dalam lingkup keluarga, komunitas, institusi, maupun secara pribadi.
Willy Putranta