Mengembalikan Fitrah Agama

Judul   : AGAMA-AGAMA DUNIA
Pengarang  : Michael Keene
Terbit  : 31-08-2006
ISBN  : 979-21-1044-5
Harga  : Rp. 90.000,-
Isi : 196
Benarkah agama sering kali dijadikan alasan untuk berbuat kekerasan? Tidakkah pesan agama itu sampai dalam hati manusia? Masihkah agama mempunyai peran dan makna signifikan di zaman yang semakin sekuler seperti sekarang?

PADA dasarnya suatu agama mengkonstruksikan serangkaian gagasan, nilai, dan norma yang harus (wajib) diyakini dan dipraktekkan oleh umatnya. Ketiga unsur tersebut merupakan pengetahuan dalam kesadaran manusia yang berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan dunia kehidupannya, sehingga apa yang tampak dalam realitas obyektif menjadi suatu yang integral dan benar-benar menjadi realitas built in dalam kesadaran subyektifnya.

Agama adalah semesta makna, meminjam istilahnya Berger, kekuatan yang ikut mengkonstruksikan kesadaran dan pengetahuan manusia sehingga sesuai dengan isi kandungan nilai dan norma ajaran agama tersebut.

Selain itu, secara obyektif agama juga mengkonstruksikan kesadaran dalam diri manusia, yang merupakan sisi subyektif dari nilai dan norma agama, ke dalam bentuknya yang obyektif, yang terlepas dari eksistensi manusia. Dalam bentuknya yang obyektif ini, nilai, norma, dan segala gagasan yang ada dalam suatu agama mewujudkan dirinya dalam bentuk lembaga-lembaga social berkeadilan.

Saat ini terdapat enam agama dan lima kepercayaan besar di dunia, yaitu Hinduisme, Yudaisme, Buddhisme, Kristianitas, Islam, Sikhisme, Konfusianisme, Taoisme, Zoroastrianisme, Shintoisme, dan Kepercayaan Baha’i, di luar kepercayaan tradisional lain yang dianut oleh ribuan suku bangsa di berbagai pelosok bumi.

Tiga agama besar tertua, Hinduisme, Yudaisme, dan Buddhisme, eksis jauh sebelum zaman Masehi. Sementara Kristianitas, Islam, dan Sikhisme hadir kemudian. Seluruh agama besar tersebut tetap hidup hingga kini di tengah peradaban dunia yang kian sekuler akibat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sistem ekonomi global yang begitu cepat.

Masing-masing agama tersebut mempunyai pesan dasar yang berguna untuk membangun perdamaian dan keadilan sosial. Ajaran untuk berbuat baik bagi sesama, menjauhkan dari perbuatan nista. Kenistaan diartikan sebagai kerusakan bagi diri sendiri, orang lain, dan kerusakan bagi bumi tempat berpijak.

Namun dalam realitas kekinian, agama-agama tersebut yang mempunyai salam perdamaian, doa penuh kasih, serta ajaran cinta dan mengajarkan manusia untuk saling menghargai ini ternyata juga bisa memunculkan pengikut agama yang suka dengan kekerasan, bahkan menimbulkan konflik yang berkepanjangan antra-kelompok maupun agama. Bahkan pula, banyak nyawa manusia dan harta hilang karena konflik antar penganut aliran yang berbeda dalam satu agama yang sama.

Banyak faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik antar penganut agama itu, diantaranya; adanya ketimpangan sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Ketimpangan-ketimpangan inilah yang seringkali mendorong manusia menggunakan agama sebagai dasar bertindak, termasuk agama dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan. Padahal secara asali, agama mengajarkan kepada pemeluknya pesan-pesan perdamaian dan toleransi antar-umat beragama. Dengan begitu, melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama jelas tidak dibenarkan oleh agama manapun.

Maka dari itu, kehadiran buku monumental karya Michael Keene, Agama-Agama Dunia ini menyajikan pesan-pesan agama dunia yang secara komprehensif memuat nilai ajarannya yang sangat kompleks. Dalam hal ini, benih-benih perbedaan dalam agama menurut Keene, merupakan karunia dari Tuhan yang harus disyukuri dan dilestarikan agar perdamain dunia dapat tercapai.

Bukan sebaliknya, kontraproduktif wacana mengenai keberagamaan dijadikan tameng kengerian hidup di dunia karena merebaknya konflik atas nama agama. Karen Amstrong dalam bukunya The Great Transformation menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap insan di dunia tentu mendambakan kehidupan yang damai, bersifat religius dan spiritualistik. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang selalu merindukan sesuatu yang ada di luar keberadaannya sendiri. Sesuatu yang bersifat trandensental.

Dengan demikian, berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya konflik baik internal seagama maupun antar-umat beragama, dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, implementasi dari faham keagamaan yang sempit. Pemahaman yang sempit itu makin dipicu dengan adanya berbagai ketimpangan; sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Ketimpangan ini yang menurut Karen harus dihilangkan agar tercipta masyarakat dunia yang harmoni.

Kedua, kurangnya kesadaran bersikap toleransi antar umat beragama. Sikap egoisme dan fanatisme berlebihan terhadap kepercayaan tertentu membuat pemeluk agama lupa bahwa dirinya adalah makhluk pribadi sekaligus insan sosial. Ketiga, Sifat kodrati manusia yang memang tak pernah puas terhadap apa yang telah diraihnya. Akibatnya, keserakahan telah menutup mata kemanusian makhluk yang bernama manusia. Tak heran jika kemudian di berbagai tempat tertentu kaum minoritas merasa "terpenjara" oleh keserakahan manusia yang gila akan kuasa.

Akhirnya, buku ini dapat mengantarkan kita pada pemahaman agama sebagai landasan pacu perdamaian. Michael Keene memperkenalkan berbagai agama dan kepercayaan besar yang dianut sebagian besar penduduk di dunia sebagai modal pembangunan perdamaian dunia. Apalagi di tengah ketegangan antara dunia Barat dan dunia Timur akhir-akhir ini yang mengarah pada “sentimen keagamaan”. Karena itu, disinilah kita berharap agar konflik yang mengatasnamakan agama harus segera dihentikan.

Kelebihan dari buku ini, selain pola penyajiannya yang begitu gampang dan mudah untuk dicerna oleh pembaca awam, juga menampilkan simbol-simbol ritual setiap agama. Membaca buku Keene tidaklah seruwet Huston Smith dalam menyajikan buku yang hampir sama berjudul Agama-Agama Manusia. Gaya tulisan Keene begitu lancar dan mengalir apa adanya dengan mengunakan bahasa keseharian. Selamat membac

*) Andi. Andrianto, PU LPM RHETOR, Mahasiswa KPI UIN Suka Yogyakarta

Jurnalnet.com (Jogja),(07/06/2008 - 11:08 WIB)


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and BMW Cars. Powered by Blogger