Ekspresi Trend Model 2008

Judul   : FASHION TENDANCE 2008 AN EXPRESSION
Pengarang  : APPMI DIY
Terbit  : 8/12/2007
ISBN  : 978-979-21-1761-5
Harga  : Rp. 95.000,-
Isi : 112

“Dinamika masyarakat Jogja yang inspiratif memunculkan berbagai gaya yang tertuang dalam perpaduan sederhana tetapi kaya nuansa, sedikit berlebihan di satu sisi namun bersih di sisi lain. Juga garis maskulin nan gagah namun tetap feminin. Ada nilai-nilai budaya yang ditonjolkan, kehidupan sehari-hari yang bersahaja tetapi semarak dengan nansa artistik dan asimetris. Berbaur dengan suasana sentimentil dan nostalgik, berpijak pad ajati diri namun tetap terbuka pada perubahan.”

Beberapa garis kata tersebut menggambarkan sebuah keragaman gaya yang terangkum secara apik dalam kecenderungan tren model 2008, yang meliputi gaya naturalness, naive art, commoners, classic dan artistic.

Dari judul buku ini, An Expression Fashion Tendance 2008, kita langsung dapat memahami maksud di baliknya yaitu bahwa ada kecenderungan mode(l) di tahun 2008 ini dalam bentuknya yang lebih bersifat lokalitas, lebih berani dan tampil sangat variatif.

Buku yang setiap halamannya menampilkan foto-foto para model muda Jogja ini diperkuat oleh pendasaran prognosis dan analisis dari berbagai sumber yang intinya lebih mengutamakan kekayaan alam dan budaya Indonesia yang bersifat lokal dan inspiratif yang saling menyatu dalam ujud yang lebih fashionable.

Terbitnya buku ini tidak lepas dari acara yang dibesut oleh BPD (Badan Pengurus Daerah) APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) DIY yaitu sebuah pergelaran  “Jogja Fashion Tendance 2008” yang diselenggarakan pada tanggal 8 September 2007 lalu dan diikuti oleh 14 anggotanya.

Dalam ajang inilah setiap anggota mempresentasikan ide, gagasan, dan kepiawaian mereka lewat karya-karya yang digelar dalam bentuk fashion show. Momentum itu begitu istimewa karena seluruh karya difoto dan dibukukan. Selain mengacu pada tujuan organisasi, yaitu mendorong berkembangnya dunia mode Indonesia, bagi pengurus APPMI DIY, suatu gagasan memang harus disampaikan seluas-luasnya.

Beberapa perancang busana yang cukup terkenal di Kota Gudeg ini mencoba, dengan gayanya masing-masing, untuk menampilkan kekhasannya dengan kombinasi warna, corak dan tekstur yang variatif dan ekslusif. Begitu kentalnya warna-warna mewah yang dipadu dengan lokalitas, sehingga kesan glamour dan modern tak lagi bisa dibendung. Beberapa desainer di bawah ini membeberkan bukti-bukti tersebut.

Syakur, salah satu perancang mode ini berusaha mengguratkan kesan kalem dan penuh kelembutan. Beberapa model memperagakan gay yang eksotik dan ketimuran tetapi tetap mempesona dan indah karena tidak kehilangan nuansa kemodernannya. Inilah yang membuat para model terlihat tampil cantik dan anggun.

Lia Mustafa, mencoba menampilkan ragam budaya lokal dengan kekhasan kain batiknya, yang dikombinasikan dengan kesan gelap yang eksklusif dan memancarkan kemewahan. Model seksi sepertinya menjadi kesan tersendiri di balik rancangan modenya. Meski begitu, ia tetap berusaha mempertahankan kesan lokal, eksklusif dan modern. Sebuah kombinasi yang selaras.

Christy, perancang mode ini punya kelebihan lainnya. Ia mencoba mengekspresikan nuansa “keterbukaan”. Ya, model tampil sedikit terbuka dan berani menonjolkan unsur-unsur keseksiannya. Tampak dari rancangan yang ditampilkan, kita bisa menilai kesan yang kuat akan hal itu. Kesan lain yang tergambar adalah nuansa (ke-)Barat(-an) yang sangat dominan, karena (lihat pada halaman 80) bentuk lokalitas tidak begitu kelihatan, sehingga tidak terbantahkan lagi kalau rancangan ini bisa dibilang “terpengaruh” oleh ciri khas barat.

Manik Puspita mencoba menampilkan keglamouran dengan corak garis dan kembangan yang dipadu secara ekspresif dengan nuansa gelap eksklusif. Sedangkan Ramadhani mencoba mengedepankan lokalitas budaya yang sepertinya “bukan-khas-Jogja”. Paduan selaras warna hitam dan merah serta krem, memperkaya kesan yang “ramai” dan tetap berbobot.

Buku ini menyajikan 140 rangkaian karya adibusana dari empat belas perancang yang tergabung dalam APPMI DIY. Para desainer, dengan kekhasan masing-masing, telah mempresentasikan karya-karya terbaik mereka. Kepada para pembaca dipersilahkan menikmati lembar demi lembar prasmanan mode-model-perancang yang sangat menawan dan mempesona. Salam ekspresi mode!***


*) Pecinta mode dan pembaca buku, pegiat Komunitas Aksara Yogyakarta (KAY).

Jurnalnet.com 28/03/2008 - 05:46 WIB


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and BMW Cars. Powered by Blogger